Masalah kebersihan mulut biasanya disebabkan dari adanya kalkulus. Kalkulus merupakan plak gigi yang termineralisasi dimana bentuk kedua terletak di bagian atas gingiva (supragingiva) dan di bagian bawah gingiva (subgingival). Dalam kedokteran gigi, kalkulus dahulu dikenal sebagai tartar atau calcareous deposits. Kalkulus mempunyai permukaan yang kasar dan porous, seperti batu karang, tempat mikroorganisme berkembang biak dan melepas produk toksinnya. Struktur permukaan kalkulus yang kasar dan tidak beraturan memudahkan timbunan plak melekat pada permukaan kalkulus.
Kalkulus gigi pada permukaan lingual gigi anterior rahang bawah
Pembentukan kalkulus didahului dengan pembentukan plak. Awalnya, pelikel terbentuk pada permukaan gigi atau pada sementum akar ireguler, ketika terkalsifikasi, kristal yang terkalsifikasi ini membentuk ikatan yang kuat pada permukaan yang terkena. Permukaan yang mengalami perlekatan cenderung menjadi lebih lunak. Pelikel didefinisikan sebagai lapisan tipis atau kutikel/selaput. Pada mulut diartikan sebagai lapisan saliva yang terbentuk pada permukaan gigi yang bersih dan disebut pelikel perolehan pada email/ acquired enamel pellicle. Pelikel ini berasal dari komponen saliva dan cairan crevicular, bakteri dan produk sel jaringan host serta debris. Namun, beberapa konsep baru mengenai sifat dasar pelikel gigi baru-baru ini telah muncul. Pertama, pelikel-pelikel terbentuk pada permukaan mulut, termasuk email, sementum, mukosa (epitel mulut terkeratinisasi dan tidak berkeratinisasi), alat-alat kedokteran gigi dan restorasi. Sebagai tambahan, permukaan dari perlekatan mikroflora dapat dilapisi dengan lapisan atau pelikel yang berasal dari cairan dalam mulut. Kedua, cairan-cairan ini terdiri dari unsur-unsur pokok saliva, cairan sulkus gingiva, dan produk-produk seluler dan mikroba. Ketiga, deposit selektif dari unsur-unsur pokok ini pada beberapa permukaan mulut meningkatkan pelikel dengan komposisi yang berbeda – beda. Pemeriksaan dengan mikroskop eletron terhadap acquired enamel pellicle terlihat tipis, amorfus, lapisan-tebal elektron langsung melekat pada permukaan keras.
Fase pembentukan pelikel dimulai dengan pelikel awal dimana sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa acquired enamel pellicle terbetuk dengan cepat (dalam waktu 2 jam) pada permukaan gigi yang bersih. Pelikel ini disebut pelikel awal dan dikarakteristikan dengan tidak adanya bakteri dan produk-produknya. Penelitian baru-baru ini telah menyatakan bahwa hanya sejumlah kumpulan/kelompok dari famili protein saliva diperlukan dalam pembentukan pelikel awal email. Fungsi pelikel yaitu barier proteksi, memberikan lubrikasi permukaan, dan mencegah desikasi jaringan. Berikutnya pelikel lanjut, dimana seiring berjalannya waktu, pelikel awal mengalami transisi meliputi modifikasi unsur-unsur pokoknya, seperti halnya pada lapisan atau penambahan ekstra dan/atau modifikasi komponen saliva dan sulkus gingiva dan produk bakteri. Keadaan dari pelikel awal berkaitan dalam proses oleh enzim dari saliva keseluruhan yang berasal dari bakteri, sel-sel epitel terdeskuamasi, dan leukosit polimorfonuklear (PMN) yang memasuki saliva dari sulkus gingiva.
Setelah pembentukan pelikel, terjadi pembentukan plak gigi. Pembentukan plak gigi terbagi dalam 2 tahap. Tahap pertama, meliputi perlekatan bakteri pada gigi, dan tahap kedua, pematangan plak, meliputi penggandaan atau pertumbuhan bakteri yang melekat dan pergantian bakteri. Mengikuti hubungan awal, perlekatan bakteri pada pelikel email terjadi dalam dua perbedaan tapi mekanismenya saling melengkapi. Tahap kedua, pembentukan plak meliputi pertumbuhan, penggandaan, dan penitipan mikroorganisme lapisan pelikel pada permukaan gigi, diikuti dengan rangkaian mikroba. Disini saliva bertindak sebagai sumber nutrisi sebagai protein saliva spesifik yang terdegradasi oleh bakteri tertentu untuk memuaskan kebutuhan asam amino mereka untuk pertumbuhan. Plak gigi dapat dilihat setelah 1 sampai 2 hari dengan tidak menjaga kebersihan mulut. Plak berwarna putih, abu-bau atau kuning dan nampak globular. Pergerakan jaringan dan material makanan pada gigi menyebabkan penghilangan mekanis plak; penghilangan efektif khususnya pada 2/3 koronal permukaan gigi. Jadi, plak biasanya diamati pada 1/3 gingival permukaan gigi, dimana telah terakumulasi tanpa gangguan pergerakan makanan dan jaringan pada permukaan gigi selama mastikasi. Matriks interseluler plak, jumlahnya diperkirakan 20% sampai 30% dari massa plak, terdiri dari material organik dan anorganik yang berasal dari saliva, cairan gingival crevicular, dan produk bakteri. Unsur pokok bahan organik matriks seperti polisakarida, protein, glikoprotein, dan material lipid. Glikoprotein yang berasal dari saliva merupakan komponen penting pelikel yang awalnya melapisi permukaan gigi yang bersih, tapi juga berikatan dalam perkembangan lapisan biofilm plak. Dengan tidak menjaga kebersihan mulut, plak selanjutnya akan terakumulasi sampai tercapai keseimbangan antara penghilangan plak dan pembentukan plak tersebut.
Terakhir yaitu pembentukan kalkulus. Kalkulus merupakan plak gigi yang mengalami proses mineralisasi. Plak lunak lama-kelamaan akan mengeras oleh karena adanya deposit garam mineral, proses ini biasanya terjadi antara hari pertama dan hari ke-14 pembentukan plak. Proses kalsifikasi dilaporkan terjadi setidaknya membutuhkan waktu 4-8 jam. Klasifikasi plak 50% akan dimineralisasi dalam 2 hari dan 60-90% dimineralisasi dalam 12 hari. Tidak semua plak mengalami kalsifikasi. Derajat pembentukan kalkulus tidak hanya bergantung pada jumlah plak bakteri yang tampak tapi juga sekresi dari kelenjar saliva. Pada awalnya plak terdiri dari bahan anorganik dalam jumlah sedikit, yang bertambah pada saat plak berkembang menjadi kalkulus. Plak tidak akan berkembang menjadi kalkulus apabila kandungan maksimal mineral tidak tinggi selama 2 hari.
sooo, jaga kesehatan gigi dan mulut yaaaaa..rajinlah berkonsultasi sama dokter gigi setiap 6bulan sekali....kalo mau harga yang terjangkau,,pergilah ke klinik kedokteran gigi di dekat cafe hotel peningsula...hahahahhahahah *promosi :D